LPP Agro Nusantara Bersama Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Selenggarakan Seminar “Strengthening Palm Oil Sustainability”
Yogyakarta,
16 Februari 2024 – Berdasarkan data Statistik Perkebunan
Unggulan Nasional 2021-2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, dari
seluruh luas lahan kelapa sawit di Indonesia sebesar 35,82% dimiliki oleh
Perkebunan Rakyat. Angka ini menunjukkan kontribusi besar Perkebunan Rakyat
dalam perpetaan hasil produksi kelapa sawit Indonesia.
Sayangnya, terlepas dari luasan lahan
yang masif, Perkebunan Rakyat masih menghadapi permasalahan kompleks. Mulai
dari kemampuan budidaya, kualitas hasil produksi hingga isu keberlanjutan
bisnis. Permasalahan ini menjadi dasar pentingnya peningkatan kualitas lahan
dan hasil Perkebunan Rakyat. Beragam rencana strategis dibuat dan
diimplementasikan untuk mencapai tujuan besar dalam lanskap tata kelola
perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Di tahun 2023, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian meluncurkan program kolaborasi untuk akselerasi bisnis Perkebunan kelapa sawit. Dengan Program Dana Bagi Hasil (DBH) antara 3 instansi ini, pemerintah mendorong pekebun sawit untuk meningkatkan kapasitas melalui peran dan fungsi perangkat pemerintah daerah.
Direktorat Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian menyelenggarakan seminar yang bertajuk Strengthening
Palm Oil Sustainability , pada tanggal 15 – 16 Februari 2024. Dibuka
pada Kamis 15 Februari 2024, oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perkebunan, Bapak DR. PRAYUDI SYAMSURI, SP,. M.Si. Acara seremoni pembukaan
dilaksanakan di LPP Garden Hotel Yogykarta. Adapun untuk acara seminar
dilakukan selama sehari pada tanggal 16 Februari 2024.
Acara ini secara khusus bertujuan untuk
memperkuat pemahaman para stakeholder di perkebunan rakyat terkait
Program Dana Bagi Hasil yang menunjang kemandirian dan ketahanan pangan
nasional serta tata kelola perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Acara ini juga menjadi pengingat bahwa
diperlukan strategi dalam pengelolaan dana untuk menjamin keberlangsungan usaha
perkebunan kelapa sawit. Salah satu upaya Pemerintah dalam memperkuat tata
kelola perkebunan kelapa sawit tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2023 tentang Dana Bagi Hasil Perkebunan Kelapa Sawit dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 91 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Dana Bagi Hasil
Perkebunan Sawit.
LPP Agro Nusantara, sebagai lembaga
pengembangan sumber daya manusia memiliki salah satu visi sebagai integrated
knowledge partner bagi BUMN Perkebunan dan knowledge hub bagi
seluruh industri perkebunan untuk membangun kapabilitas sumber daya manusia dan
organisasi. Menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi LPP Agro Nusantara dapat
menjadi tuan rumah sekaligus sebagai pengelola acara bekerja sama dengan Bagian
Humas Sekertariat Direktorat Jenderal Perkebunan.
Menjadi bagian dari acara seminar ini
memiliki makna yang besar bagi LPP Agro Nusantara untuk meneguhkan diri sebagai
Lembaga yang memiliki semangat Always Become Your Excellent Partner.
Dengan nilai sebagai mitra pengembangan SDM yang bisa dipercaya, menjadi daya
dorong bagi LPP Agro Nusantara untuk terus berkontribusi dan terlibat bagi
penyelesaian tujuan strategis negara juga mendorong keberlanjutan bisnis pelaku
bisnis Perkebunaan Rakyat.
Acara seminar di ikuti oleh 125 peserta
yang datang secara luring di Auditorium LPP Agro Nusantara dan 135 yang hadir
juga secara daring melalui aplikasi Zoom . Peserta hadir dari sejumlah dinas
provinsi dan dinas kabupaten yang memiliki dinas pertanian yang membidangi
Perkebunan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Seminar
dilaksanakan dengan membagi dalam 2 sesi, dan juga dihadiri oleh Sekertaris
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Bp. Heru Tri Widarto,
S.Si., M.Sc.
Seminar berjalan dengan lancar disertai dengan tanya jawab dan diskusi dari peserta pada masing-masing sesi. Sesi pertama adalah panel dari 3 pembicara yaitu:
1. Pembicara 1 Ardi Praptono, SP, M.Agr selaku Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dengan tema paparan "Strategi Pemerintah Terhadap Alokasi DBH Perkebunan Kelapa Sawit Bagi Peningkatan Nilai Ekonomi Pekebun"
2. Pembicara 2 Dr. Prayudi Syamsuri S.P., M.Si selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dengan tema paparan “Pemanfaatan Dana DBH untuk STD-B, ISPO dan RAD KSB”
3. Pembicara 3 Ibu selaku dengan tema paparan "Sosialisasi dan Rambu-rambu Pelaksanaan Alokasi Anggaran DBH Sawit Sesuai Dengan PMK 91/2023"
Dari panel pertama peserta seminar mendapatkan insight yang lebih dalam terkait teknis impelementasi program Dana Bagi Hasil, baik dari segi prioritas pelaksanaan program maupun dari segi penganggaran yang sesuai dengan aturan.
Pada sesi kedua adalah panel dari 3 pembicara dari LPP Agro Nusantara yaitu:
1. Pembicara 1 Ir. Saptyaji Harnowo, M.Eng adalah Senior Subject Matters Expert LPP Agro Nusantara, dengan tema paparan Manajemen Pemeliharaan Infrastruktur Perkebunan
2. Pembicara 2 Lugito, SP adalah Subject Matters Expert LPP Agro Nusantara dengan tema paparan Pendampingan Sertifikas ISPO Pekebun
3. Pembicara 3 Fadhli Fauzi, SP, dengan tema paparan Pemetaan dan Pendataan Lahan Perkebunan
Dari panel
kedua, peserta seminar mendapatkan sharing pengalaman dan juga pemahaman
dari para konsultan LPP Agro Nusantara terkait best practice yang sering
ditemui oleh para konsultan dalam mendampingi para pelaku bisnis agroindustri.
Diharapkan dalam sesi ini para peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih
mendalam terkait impelementasi program baik di bidang perisapan ISPO, aktivitas
pendataan dan pemetaan kebun setrta dalam sarana serta prasarana perkebunan.
Komentar
Posting Komentar