Transformasi Berkelanjutan: Inovasi PTPN Group di Ranah Perkebunan Kelapa Sawit
Holding Perkebunan Nusantara III
(Persero) melakukan pendekatan secara alami dalam mengendalikan hama tanaman
yang berpotensi mengganggu produktivitas perkebunan kelapa sawit secara lestari
melalui pengembangbiakan musuh alami atau natural enemies.
Inovasi yang bernama Natural Enemies
Breeding House (NB House) itu diterapkan oleh PT Perkebunan Nusantara V secara
luas usai menjadi salah satu penemuan paling inovatif oleh karyawan perusahaan
melalui ajang planters innovation summit (PIS) PTPN V tahun 2023.
Melalui NB House, tiga karyawan milenial
PTPN V masing-masing Nava Karina, Ricardo Panjaitan, dan Andra Sumarno
mengembangbiakkan Sycanus sp., yang menjadi musuh alami bagi hama ulat pemakan
daun kelapa sawit (UPDKS). Hama tersebut merupakan salah satu jenis hama yang
menyerang daun dan wajib diantisipasi karena berpotensi mengganggu
produktivitas perkebunan kelapa sawit.
Saat ini, konsep NB House yang berhasil
menyabet juara pertama dalam Planters Innovation Summit PTPN V 2023 telah
diterapkan dan dipraktikkan secara luas di berbagai anak perusahaan Holding
Perkebunan Nusantara III (Persero).
Direktur PTPN V Jatmiko Santosa
mengapresiasi hasil inovasi tiga karyawan milenial PTPN V tersebut. Ia
mengatakan bahwa inovasi yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif tersebut
menjadi solusi akan potensi serangan hama secara alami.
"Penerapan perkebunan sawit secara
lestari dan berkelanjutan melalui eco friendly selalu menjadi pilihan utama
PTPN sejak lama. Inovasi ini sangat luar biasa," katanya.
Senior Executive Vice President
Operation PTPN V Ospin Sembiring menambahkan bahwa NB House merupakan sebuah
inovasi yang berangkat dari ide sederhana. "Namun dampaknya sangat luar
biasa. Inilah yang disebut sebagai inovasi, yakni memberikan dampak positif
secara efektif dan efesien," jelasnya.
Ia pun tak dapat menyembunyikan rasa
bangganya setelah konsep NB House secara resmit telah diterapkan ke berbagai
anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara.
Melalui surat edaran yang ditandatangani
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara Mahmudi,
inovasi NB House diterapkan secara serentak di sepuluh PTPN yang mengelola
komoditi perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Sementara di PTPN V sendiri telah
didirikan breediing house di 11 kebun yang langsung dikelola oleh asisten
terkait yang sebelumnya mendapatkan pelatihan secara komprehensif.
"Tentu ini sebuah kebanggaan. Untuk
kesekian kalinya inovasi yang dihasilkan planters PTPN V memberikan manfaat
besar tidak hanya untuk kami, namun juga untuk seluruh anak perusahaan Holding
Perkebunan," ujarnya.
Sycanus sp. sendiri merupakan predator
alami yang mampu menekan populasi UPDPKS sehingga berperan penting sebagai
dalam menjaga ekosistem di perkebunan kelapa sawit.
Teknis perbanyakan dan pelepasan Sycanus
yang tepat mampu meningkatkan populasinya sehingga dapat menekan hama UPDPKS
hingga di bawah ambang ekonomi.
Melalui NB House yang merupakan hasil
inovasi Nava Karina, Ricardo Panjaitan, dan Andra Sumarno, populasi Sycanus
dapat dikembangbiakkan secara maksimal dan dilepas secara bertahap ke lokasi
perkebunan sawit yang diserang hama.
Nava Karina menambahkan bahwa ia dan
rekannya melakukan penelitian NB House tersebut selama setahun lamanya sebelum
dapat menyusun formula secara tepat. Ia mengatakan secara umum terdapat tiga
fase pengembangbiakan Sycanus. Pertama adalah telur, nimfa, dan imago.
"Dan hanya pada Imago Sycanus dapat
menjadi predator yang efektif. Kemudian, hasil riset kami menunjukkan bahwa
dengan penangkaran musuh alami dan pelepasan serangga predator UPDKS mampu
menekan dominansi populasi hama di lapangan yang bersifat ramah lingkungan.
Efisiensinya, dengan berkurangnya populasi hama maka luas serangan hama akan
berkurang sehingga upaya pengendalian dan penggunaan bahan kimia dapat
dikurangi," tuturnya.
Komentar
Posting Komentar